Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Kita (menyalahkan) penggunaan teknologi

Entahlah, apa rasanya hari ini ? aku memulai hari ini seperti biasanya bahkan aku berfikir aku memulai hari ini dengan lebih baik. Saat awal pagi aku cukup menghabiskan waktu untuk menyelesaikan laporanku, tugas organisasiku dan mencuci baju serta membersihkan kosan misalnya. Tapi kenapa ada rasa yang berbeda, ada sebagian dari hari ini yang hilang. Bagian itu biasa aku sebut semangat. Aku sendiri bahkan tak tau penyebabnya apa ? Tugas ? tak bisa juga dibilang begitu karena aku bahkan telah menyelesaikan tugasku untuk hari esok. Lalu kenapa ? Aku merasa ada sesuatu yang sedang aku fikirkan. Aku memikirkan apa yang sedang aku fikirkan. Oh, aku bingung dengan hariku hari ini. Kenapa tak sesemangat hari-hari kemarin ? Sepertinya aku memang tidak biasa untuk berdiam tanpa melakukan sesuatu. Sejak pertengahan hari tadi, yang aku lakukan setelah semua pekerjaanku selesai termasuk memberi nutrisi untuk tubuhku hanyalah memainkan jariku pada layar handphone. Melihat timeline dan notifi

Ya, Waktu!

Tak menarik jika cerita ini tanpa nyawa Nafas yang tersenggal itu masih mencoba Jemariku Ingin ada waktu saat detik   di dinding itu berhenti Sejenak saja, hanya untuk cukup bercerita             Kertas-kertas kosong dan pena yang hilang             Entahlah, bagaimana ini ?             Sedangkan sudah ada setumpuk keluh dan pengharapan Aku rindu Geletak pena berwarna dan coretan dikertas putih Beriringan hujan dan menuliskan airmata Meciptakan ceria diantara fajar dan senja Aku hanya butuh waktu Ya, waktu!

Surat bulan November

Ada kata yang harusnya aku suratkan Pada remang pagi dan hari-hari nanti Punggungku sakit Mungkin dalam lelah tulang-tulangnya merapuh Sembari mencari semangat agar tetap berdiri tegak Setiap hari, ingin segera aku temui senja Aku aduhkan keluh itu “Aku lelah sekali” November.. Dia bawa pulang sore bersama deras hujan Aku tak lagi bisa melihat jingga saat senja datang Aku bukan lagi mengadu Ada tetesan yang mengalir bersama rintik yang turun Tak akan yang mendengar Karena air hujan itu ramai Mereka sibuk bertengkar Siapa diantara mereka yang mencapai tanah duluan ? Yogyakarta, 10 November 2015 Pukul 05 : 51 Sebagai ungkapan lelah yang aku rasakan saat kesibukan organisasi dan kepanitianku minta diselesaikan secepatnya. Saat tak ada yang menghargai apa yang aku lakukan dan saat tak ada yang memandang lelahku dan mereka hanya sibuk merasa paling benar. Aku lelah tapi semoga bisa menjadi lillah dan aku bisa menjalaninya dengan ikhlas dan penuh tanggu

Persimpangan jalan

Arah mata angin tak lagi kukenal Rasi bintang enggan temui malam Aku terjebak ......   Hilang arah di persimpangan jalan ini Kurindu kasih yang tlah pergi             Bataas-batas kota ini sepi             Sampah-sampah bekas jadi melodi sendiri             Jalann persimpangan ini keji             Hentikan cerita gelintir cinta             Persimpangan jalan ini kejam             Pisahkanku dan bayang semu kekasih Langkahku terdiam disini Dipersimpangan jalan ini Aku fikir tangisan kenangan Diantara rumah kumuh tanpa penghuni Dentiing jam tandakan tanya Langkah benar mana Perjalanan kaki petualang cinta