Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Jogja, Wulan pulang! (Episode 2)

Wulan "Aku ingin tinggal lebih lama disini, Damar." Kataku ketika motor damar melaju hendak menuju kosanku. Damar kemudian membelokkan motornya ke arah yang berseberangan dengan kosku. "Kamu mau kemana?" Aku memukul punggungnya dari belakang. "Mengajakmu menikmati Jogja lebih lama. Mau kemana saja akan kuantarkan kau Dinda." Damar cekikikan dengan nada bercandanya "Namaku Wulan bukan Dinda, siapa lagi itu si Dinda ?" Aku membalas candaannya. "Aku sih jadi nggak heran kenapa kamu lulusnya nggak cumlaude, begituan aja nggak ngerti," Damar mengejekku. Kemudian kami tertawa menikmati malam Kota Jogja. "Eh jadi kemana?" Dia memelankan motornya. "Mau pipis" sahutku dengan nada serius. "Eh beneran?" Tanyanya. "Iya beneran. Kebelet ni." "Yaudah cari pom bensin" Damar mulai menambah kecepatan motornya. "Kan aku kebelet pipis, ngapain ke pom bensin?" "Ya

Jogja, Wulan Pulang !

Episode 1.... Jogjakarta adalah kota yang entah darimana asalnya selalu bisa menjadikan setiap yang datang menemuinya jatuh cinta. Menemui jogja dan menjalani banyak kisah disana adalah sebuah takdir Tuhan yang paling istimewa. Begitu pula bagi Wulan dan Damar. Dua orang anak manusia yang kemudian bertemu di Jogja dan kemudian diputuskan oleh Tuhan untuk menjalani banyak cerita. Wulan Waktuku dengan Jogja sudah selesai, tempat ini sudah sangat baik mau menerimaku selama 4 tahun lebih, membangun banyak cerita. Mempertemukanku dengan banyak manusia. Jogja sungguh adalah kota yang tidak bisa lagi aku rangkai dengan kata, dia adalah rasa-rasa yang pada setiap sudutnya aku titipkan cerita. “Damar, aku akan pulang tanggal 10 Desember nanti,” akhirnya aku berani memberitahu Damar tentang rencana kepulanganku ke Sumatera. “Oh iya? Cepet banget? Katanya kamu mau tinggal disini?” hanya itu respon yang Damar katakan. “Yah, ayah menyuruhku pulang. Aku sudah selesai dengan kota ini. G

Hidup dengan menulis

Aku menulis untuk diriku, untuk hatiku Aku menulis untuk membebaskan, perasaan-perasaan yang tidak bisa disuarakan Kadang pula, aku menulis sebagai hiburan belaka Menjelmakan khayalku menjadi rangkaian kata Aku menulis untuk tetap baik-baik saja Dari segala suka dan duka dunia Aku ingin tetap hidup, dari yang bisa aku tulis dan yang bisa aku baca setelahnya Menjadi manusia, yang mengingat tentang hidupnya -Anak Bungsu Hai guys, untungnya aku masih ingat ya sama Blog ini. Kalau blog ini rumah, udah banyak sarang laba-labanya kali ya. Wkwkwk. Gimana kangen aku nggak sih? Dih yang baca aja nggak ada. wkwk. Jadi, entah udah kali keberapa aku mau bilang kalau setelah ini aku mau aktif nge-blog lagi. Ya setidaknya tiap bulan aku isilah. Intinya mah sekarang aku mau nulis apa saja tanpa perlu mikir orang suka atau tidak. Aku benar-benar sedang percaya dengan istilah "Menulis untuk diri sendiri", soalnya aku jadi ngerasa bebas gitu. Nggak banyak memikirkan orang lain dan