Wulan "Aku ingin tinggal lebih lama disini, Damar." Kataku ketika motor damar melaju hendak menuju kosanku. Damar kemudian membelokkan motornya ke arah yang berseberangan dengan kosku. "Kamu mau kemana?" Aku memukul punggungnya dari belakang. "Mengajakmu menikmati Jogja lebih lama. Mau kemana saja akan kuantarkan kau Dinda." Damar cekikikan dengan nada bercandanya "Namaku Wulan bukan Dinda, siapa lagi itu si Dinda ?" Aku membalas candaannya. "Aku sih jadi nggak heran kenapa kamu lulusnya nggak cumlaude, begituan aja nggak ngerti," Damar mengejekku. Kemudian kami tertawa menikmati malam Kota Jogja. "Eh jadi kemana?" Dia memelankan motornya. "Mau pipis" sahutku dengan nada serius. "Eh beneran?" Tanyanya. "Iya beneran. Kebelet ni." "Yaudah cari pom bensin" Damar mulai menambah kecepatan motornya. "Kan aku kebelet pipis, ngapain ke pom bensin?" "Ya