Gelas kosong
Di segala langkah pagi
Betapa benteng-benteng kerinduan itu begitu kokoh
Sebagai jejak yang tak sempat terselamatkan
Pagi ini bahkan masih buta
Setapak jalan masih gelap, samar tapi ada tujuan
Sesekali
alarm alam, memanggilku pulang
Seperti
bekicot berjalan menempa badai
Lama
nian senja datang
Bukan
tentang kerontang perut yang lapar
Tapi
tetang gelas emas yang kosong tanpa minuman
Sederhana, bak embun sapa pori kehidupan
Puncak pendaki sebentar lagi
Entah pagi, siang, sore atau ketika lilin mati
Hanya sekedar saja
Menuai beberapa air, lalu memenuhi segelas saja
Menyimpan lama
Hingga runtuh benteng tanpa portal kesiaan.
Komentar
Posting Komentar